iklan premium

Pengertian Pemasaran, Periklanan, Publisitas

Sabtu, 14 November 2009
2.1.1 Pengertian Pemasaran.
Beberapa ahli menjelaskan definisi tentang pemasaran salah satunya ialah menurut Phillip Kotler (1999), pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Menurut McCarthy (Marwan Asri: 1991) berpendapat bahwa pemasaran menyangkut perencanaan secara efesien penggunaan sumber-sumber dan pendistribusian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga tujuan kedua pihak produsen dan konsumen tercapai. Menurut Phillip dan Duncan (Lamb Hair: 2001) pemasaran adalah suatu kegiatan yang meliputi langkah-langkah yang diperlukan untuk menempatkan produk ke tangan konsumen. Dari definisi-definisi yang ada dapat diambil suatu kesimpulan bahwa:
Pemasaran dilakukan oleh individu-individu dan organisasi.
Tujuan pemasaran adalah memberi kemungkinan, memudahkan, dan mendorong adanya pertukaran.
Tujuan pertukaran adalah untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dilakukan oleh penjual dan pembeli.
Bauran pemasaran (marketing mix) adalah sebagai alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran. Dalam strategi pemasaran hendaknya perusahaan mempersiapkan perencanaan yang terperinci mengenai bauran pemasaran. Untuk mengetahui secara jelas menganai arti bauran pemasaran adalah perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran.
Promosi adalah segala usaha yang dilakukan penjual untuk memperkenalkan produk kepada calon konsumen dan membujuk mereka agar membeli serta mengingatkan kembali konsumen agar melakukan pembelian ulang. Promosi juga merupakan kegiatan untuk menyebarluaskan informasi tentang barang atau jasa yang dijual dengan maksud untuk merubah pola perilaku konsumen. Berbagai informasi yang diberikan kepada calon pembeli sangat mempengaruhi keputusan mereka tentang pengalokasian dana yang mereka miliki.
Promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran, dan sering dikatakan sebagai "proses berlanjut". Ini disebabkan karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan.
Bauran Promosi (promotional mix) adalah segala usaha yang dilakukan penjual untuk memperkenalkan produk kepada calon pembeli konsumen lama agar melakukan pembelian ulang. Promosi juga merupakan kegiatan untuk menyebar luaskan informasi tentang barang atau jasa yang dijual dengan maksud untuk merubah pola perilaku konsumen.
Secara formal dapat dikelompokkan menjadi empat macam. Bauran promosi terdiri dari empat alat utama yaitu:
1.. Periklanan (Advertising) adalah kegiatan untuk menawarkan barang pada
orang banyak melalui berbagai media iklan pada waktu yang sama. Media
yang dipakai bermacam-macam mengikuti perkembangan jaman seperti
surat kabar, majalah, radio, televisi, poster, sticker, spanduk, kalender dan
lain-lainnya.
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion). Adalah kegiatan promosi lain yang
dilakukan secara aktif oleh penjualan, selain personal selling, dan
periklanan.
3. Publisitas (Publicity) adalah sejumlah informasi tentang seseorang,
barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui
media tanpa dipungut biaya, atau tanpa pengawasan dari sponsor.

4. Penjualan pribadi (personal selling) adaiah kegiatan untuk menawarkan barang atau jasa langsung kepada calon pembeli. Penjual berusaha untuk menemui calon pembeli dan berhadapan muka dengan penjual.

2.1.2 Pengertian Periklanan
Periklanan adaiah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli dengan segala macam bentuk komunikasi yang dibayar dimana sponsor maupun perusahaan diidentifikasi seperti televisi, radio, koran, majalah, buku, surat langsung, papan reklame, dan kartu transit, internet, komputer, dan mesin faximili.
Salah satu keuntungan dari periklanan adalah kemampuannya untuk mengkomunikasikan kepada sejumlah besar orang pada satu waktu. Iklan memiliki keunggulan untuk mampu menjangkau massa misalnya melalui jaringan televisi nasional, tetapi juga mungkin hanya menjangkau target yang sempit dari sejumlah calon pelanggan, seperti iklan televisi melalui jaringan kabel yang ditargetkan atau melalui iklan cetak dalam majalah perdagangan.
Menurut C. Northcote Porkinson MK Rustomiji, Walter E. Viera (Marius P Angipora: 1999) "iklan adalah promosi produksi atau pelayanan non individu yang dilakukan oleh sponsor (perusahaan atau perseorangan) tertentu yang bisa diidentifikasi dan yang membayar biaya komunikasi ini". Sedangkan menurut Drs. Basu Swastha (1999) "periklanan adalah komunikasi non individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan perusahan, lembaga, non lembaga, non laba, serta individu-individu".
Fungsi-fungsi dari periklanan antara lain:
Membantu memperkenalkan barang/jasa baru dan kepada siapa atau dimana barang itu dapat diperoleh.
Membantu dan mempermudah penjualan yang dilakukan oleh para penyalur.
Membantu salesman mengenalkan adanya barang/jasa tertentu dan pembuatannya.
Memberikan atau penjualan kepada pembeli atau calon-calon pembeli.
Membantu mereka yang melakukan penjualan.
Membantu ekspansi pasar.
Sedangkan periklanan yang berhasil dapat memberikan keuntungan-keuntungan atau kebaikan-kebaikan antara lain:
Penghematan biaya.
Dapat mencapai sasaran yang dimaksud.
Selalu mengingatkan kepada pembeli atau calon-calon pembeli.
Membentuk produk motivasi.

2.1.3 Publisitas
Menurut Swastha (1999), publisitas adalah "Sejumlah informasi tentang sasaran, barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya atau tanpa pengawas dari sponsor".
Publisitas merupakan pelengkap yang efektif bagi alat promosi yang lain seperti periklanan, personal selling, dan promosi penjualan. Biasanya, media bersedia mempublisitas suatu cerita apabila materinya dirasakan cukup menarik atau patut dijadikan berita.
Jika dibandingkan dengan alat promosi lain seperti periklanan, pubiisitas mempunyai beberapa keuntungan antara lain:
a. Publisitas dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca,
sebuah iklan.
b. Publisitas dapat ditempatkan pada halaman depan dari sebuah surat
kabar atau pada posisi lain yang mencolok.
c. Lebih dapat dipercaya, apabila sebuah surat kabar atau majalah
mempublisitas sebuah cerita sebagai berita, pembaca menggangap bahwa cerita tersebut merupakan berita dan berita umumnya lebih dipercaya daripada iklan.
d. Publisitas jauh lebih murah karena dilakukan secara bebas tanpa dipungut biaya.

Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa publisitas menawarkan beberapa keuntungan antara lain tidak ada pengeluaran biaya untuk berita yang disiarkan, walaupun dikatakan tidak ada pengeluaran biaya, namun pada kenyataanya bukan berarti 100% publisitas perusahaan tidak mengeluarkan biaya.

Hipotesis
Pada dasarnya hipotesis sangat penting dan ikut menunjukkan validitas kerja peneliti, utamanya dalam mengumpulkan data dilapangan. Surachmadi (1975), hipotesis adalah sebuah kesimpulan kebenaran yang belum final, tetapi kesimpulan ini masih perlu terus dibuktikan kebenarannya.
Berdasarkan penelitian ini maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Diduga ada pengaruh periklanan dan publisitas terhadap tingkat konsumsi jasa pada .......
Variabel yang paling dominan adalah variabel publisitas yang berpengaruh dari pada variabel periklanan terhadap tingkat konsumsi jasa pada .............

2.3 Model Penelitian
Menurut Singarimbun (Modras: 1993) menyatakan bahwa kerangka konseptual perlu dikemukakan penelitian, agar ada persepsi yang sama pada penelitian tersebut. Kerangka konseptual dimaksudkan untuk menjelaskan makna dan maksud dari teori yang dipakai, atau menjelaskan kata-kata yang masih abstrak pengertiannya, sehingga akan memberikan pemahaman yang sama antara peneliti dengan pembaca yang ingin memahami hasil penelitian.
Penelitian ini terdapat 3 variabel penelitian, yang terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel-Variabel yang dijadikan instrumen penelitian sebagai berikut:
Periklanan sebagai variabel bebas (X1).
Publisitas sebagai variabel bebas (X2).
Tingkat konsumsi sebagai variabel terikat (Y).
Alur kerangka pemikiran konseptual yang menggambarkan pengaruh periklanan dan publisitas terhadap tingkat konsumsi adalah: (maaf tidak tersedia)

DAFTARPUSTAKA
Basu Swastha, 1999. Azas-Azas Marketing, Liberty, Yogyakarta.
Drs. Marwan Asri, MBA, 1991. Marketing, AMP YPKN, Yogyakarta. Fandy Tjiptono, 2004. Pemasaran Jasa, Bayu Media, Malang.
Kotler Phillip, A.B Susanto, 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.
Lamb, Hair, Me Daniel, 2001. Pemasaran, PT Salemba Empat Patria, Jakarta.
Marius P. Angipora, 1999. Dasar-Dasar Pemasaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sofyan Assauri, 1999. Manajemen Pemasaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Singarimbun, 1995. Metodologi Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta.

pasang banner 125x125 disini

beri donasi disini

iiii mmmmmmm

hh